Sabtu, 16 April 2011

Haruskan berhenti memelihara kucing jika anda sedang hamil ?

Pada saat anda hamil, keberadaan kucing di rumah anda merupakan suatu tantangan tersendiri, akan tetapi jangan terlalu khawatir. Anda hanya membutuhkan sedikit perencanaan dan pengetahuan. Kucing dan bayi dapat eksis bersamaan secara damai sejak ribuan tahun lalu.

Persiapan memiliki bayi (Bagian I)

Fakta tentang kehamilan dan litter kucing

Para ibu yang sedang hamil sering kali berasumsi harus menjauhkan atau tidak memelihara kucing sama sekali, dengan alasan toxoplasmosis dapat menyebabkan cacat pada bayi, Tindakan ini sebenarnya tidak perlu dilakukan asalkan kita mengetahui bagaimana cara menghindari dan mencegah terjangkitnya penyakit, terutama penyakit yang berhubungan dengan kucing.

Toxoplasmosis adalah penyakit yang disebabkan oleh parasit yang dapat menjangkiti kucing kita jika kucing tersebut memakan makanan yang mengandung parasit tersebut atau kontak langsung dengan tanah yang sudah terkontaminasi parasit. Toxoplasmosis jarang dijumpai pada kucing kucing yang hanya dipelihara di dalam rumah.

Perlu diingat bahwa kucing yang terkena toxoplasmosis tidak selalu menunjukkan gejala penyakit tersebut. Tindakan yang perlu dilakukan untuk menghindari kita terkontaminasi : usahakan setiap kali anda membersihkan kotoran kucing anda menggunakan sarung tangan dan mencuci tangan sesegera mungkin. Lebih baik lagi jika ibu yang sedang hamil dapat menyuruh teman, orang lain atau anggota keluarga yang telah dewasa mengambil tugas untuk membuang kotoran kucing selama kehamilan.

Kasus penularan yang paling umum adalah jika orang memakan daging mentah atau setengah matang. Dalam memasak daging, cuci semua permukaan dan peralatan yang digunakan yang bersentuhan dengan daging dan jangan menyiapkan daging bersamaan dengan sayuran dengan menggunakan pisau dan peralatan yang sama. Cuci tangan anda sampai bersih setelah anda memegang daging mentah.

Jika ibu hamil senang berkebun, gunakan sarung tangan apabila mengerjakan pekerjaan yang berhubungan dengan tanah. Toxoplasmosis adalah parasit dapat hidup di debu, jadi cucilah tangan anda setelah berkebun.

Banyak diantara kita memiliki kekebalan alami terhadap toxoplasmosis ini dan kekebalan ini diwariskan ke bayi yang belum dilahirkan. Pada kenyataannya peluang timbulnya kekebalan ini didapat akibat tereksposnya kita pada toxoplasmosis, misalnya dari memegang daging atau berkebun tanpa sarung tangan.

Menurut CDC, lebih dari 60 juta laki laki dan wanita serta anak di Amerika adalah pembawa parasit toxoplasma, akan tetapi sangat sedikit dari mereka yang menunjukkan gejala toxoplasmosis karena kekebalan yang dimilikinya dapat mencegah timbulnya penyakit.

Tindakan yang harus dilakukan jika bayi telah lahir (Bagian II)

Mari kita bahas sekarang, bagaimana caranya agar kucing kita dapat menerima keberadaan bayi yang baru lahir. Ditinjau dari sisi kucing, kedatangan dan keberadaan bayi dengan suara tangisannya yang keras dapat dianggap sebagai musuh. Sebenarnya hal ini tidak perlu terjadi, karena bayi dan kucing dapat berdampingan. Kunci agar kucing dapat menerima bayi kita yang baru lahir yaitu anda dapat memperkenalkannya secara bertahap.
Hal hal yang perlu diperhatikan :

• Biasakan kucing kita dengan bau dan suara bayi. Sebelum bayi lahir gunakan bedak dan lotion bayi yang nantinya akan digunakan untuk bayi anda. Biarkan kucing mencium anda dan membantu terjadinya hubungan yang lebih dekat

• Dapatkan rekaman tangisan bayi dan perdengarkan ke kucing anda dengan frekuensi dan volume suara yang ditingkatkan secara bertahap

• Jika memungkinkan undang teman anda yang memiliki bayi ke rumah anda dengan waktu kunjungan mulai dari waktu kunjungan singkat dan tingkatkan waktu kunjungannya secara bertahap. Biarkan kucing anda berjalan di ruangan tamu, tapi sebaiknya bayi tamu anda dipangku.

• Penggunaan kandang bayi dapat membantu. Usahakan anda bermain dengan kucing anda di sekitar kandang bayi anda.

• Jika anda memutuskan untuk menempatkan kucing kucing anda pada ruang khusus yang baru, usahakan memperkenalkan kondisi ruangan tersebut secara bertahap. Rutinitas waktu dan kebiasaan bermain anda dengan kucing harus terus dilakukan, hal ini akan mengakibatkan kucing tidak merasa ditinggalkan

• Usahakan anda dapat menutup akses masuk kucing anda ke ruang bayi dengan memasang pintu tambahan berbentuk screen

• Berikan berbagai macam mainan bayi pada kucing anda agar tidak merasa ditinggalkan

Jangan lakukan terlalu banyak perubahan

Usahakan kegiatan rutin harian anda sama walaupun anda telah memiliki bayi. Hal ini tentunya tidak begitu mudah untuk dilakukan, karena tentunya akan banyak tamu, teman dan anggota keluarga yang menengok anda.

Kegiatan rutin akan mengurangi stres pada kucing. Minta tolong kepada anggota keluarga atau orang lain agar rutinitas kucing anda seperti pemberian makan, menyisir dan bermain dilakukan seperti biasanya sebelum kehadiran bayi anda.

Jangan memberikan perhatian yang berlebihan pada kucing anda sebagai kompensasi sebelum kedatangan bayi anda. Hal ini tentunya tidak akan dapat anda lakukan jika bayi sudah anda bawa pulang ke rumah. Anda dapat meminta anggota keluarga agar kucing tetap merasa sebagai bagian dari keluarga anda. Berikan pengertian dan pengetahuan kepada anggota keluarga anda agar kucing dan bayi anda dapat gembira, damai dan aman.


Sumber : http://cats.about.com/

0 Komentar:

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda